BUDAYA ORGANISASI
Kroeber dan Kluchon tahun 1952
menemukan 164 definisi Budaya
yang terkait dengan BO.
Taliziduhu
Ndraha dalam bukunya Budaya Organisasi dari beberapa pendapat :
Edward Burnett :Budaya mempunyai
pengertian teknografis yang luas meliputi ilmu pengetahuan,
keyakinan/kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan berbagai
kemampuan dan kebiasaan lainnya yang didapat sebagai anggoa masyarakat
Vijay Sathe :Budaya adalah seperangkat asumsi
penting yang dimiliki bersama anggota masyarakat.
Edgar H. Schein. Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan,
ditemukan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk
mengatasi masalah adaptasi ekstrenal dan integrasi internal yang resmi dan
terlaksana
BUDAYA ORGANISASI.
Peter F. Drucker BO adalah pokok penyelesaian masalah-masalah ekternal dan internal yang
pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian
mewariskan kepada angota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami,
memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait
Phithi Sithi Amnuai
Budaya Organisasi adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang
dianut oleh anggota-angota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan
guna mengatasi masalah-masalah adaptasi eksternal dan masalah-masalah integrasi
internal.
Edgar H. Schein
Budaya Organisasi mengacu ke suatu sistem makna bersama, dianut oleh
anggota-anggota yang membedakan organisasi itu terhadap organisasi lain.
Daniel R. Denison
Budaya Organisasi adalah nilai-nilai, keyakinan dan prinsip-prinsip
dasar yang merupakan landasan bagi system dan praktek-praktek manajemen serta
perilaku yang meningkatkan dan menguatkan perinsip-perinsip tersebut.
Robbins (2001) menyatakan bahwa sebuah
sistem makna bersama dibentuk oleh para warganya yang sekaligus menjadi pembeda
dengan organisasi lain. Sistem pemaknaan bersama merupakan seperangkat karakter
kunci dari nilai-nilai organisasi.
Menurut Robbins 7 karakteristik budaya
organisasi.
1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko
2. Perhatian terhadap detail
3. Berorientasi pada hasil
4. Berorientasi kepada manusia
5. Berorientasi pada tim
6. Agresivitas
7. Stabilitas
Berdasarkan berbagai pendapat
para ahli,
Budaya organisasi : adalah sistem
nilai-nilai
yang diyakini semua anggota organisasi dan
dipelajari , diterapkan serta dikembangkan
secara berkesinambungan, berfungsi sebagai
sistem perekat, serta dapat dijadikan acuan
berperilaku dalam organisasi untuk mencapai
tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
Proses Pembentukan Budaya
Organisasi.
Pengertian budaya organisasi
dalam buku “Budaya Korporat dan
Keunggulan Korporasi” Menurut Dr.
Djokosantoso Moeljono tersebut
bahwa pembentukan budaya organisasi
melalui tahap-tahap berikut:
- Penyusunan nilai-nilai. Nilai-nilai yang berlaku
dalam organisasi disurvei,
ditampung dan disaring sehingga diperoleh nilai-nilai utama yang berlaku
dalam organisasi tersebut. Nilai-nilai utama yang telah diperoleh
merupakan titik tolak dalam
mengembangkan budaya kerja organisasi.
- Internalisasi nilai-nilai, Nilai-nilai organisasi yang
ada diinternalisasikan pada seluruh anggota organisasi dengan cara sosialisasi
atau simulasi.
- Pembentukan change agent Untuk mengefektifkan
transformasi budaya organisasi perlu dibentuk change agents, yang bertugas untuk
menularkan nilai-nilai (budaya organisasi) degan model pembiakan-sel.
- Menyusun sistem. Membuat sistem dan
prosedur untuk menjaga dan memelihara kesinambungan dan kemajuan perusahaan, dengan selalu
mengacu pada referensi budaya organisasi
Fungsi Budaya Organisasi
- Peran pembeda yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
- Membawa suatu rasa identitas bagi anggota organisasi.
- Mempermudah timbulnya pertumbuhan komitmen pada sesuatu yang lebih
luas daripada kepentingan diri individual.
- Meningkatkan sistem social.
- Mekanisme pembuat makna dan kendali untuk memadukan dan membentuk
sikap serta perilaku para karyawan.
John P. Kotter dan
James L. Heskett (1998)
memaparkan pula
tentang tiga konsep budaya organisasi
yaitu :
budaya yang kuat, budaya yang secara strategis cocok, budaya adaptif
Ralph Klimann
menggambarkan budaya adaptif
ini merupakan
sebuah budaya dengan pendekatan yang
bersifat siap menanggung
resiko, percaya, dan proaktif
terhadap kehidupan
individu
BUDAYA ORGANISASI disebut
juga BUDAYA PERUSAHAAN(corporate culture) memang sulit didefinisikan secara
tegas dan sulit diukur, namun bisa dirasakan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) di
dalam perusahaan tersebut.
PENGERTIAN BUDAYA
PERUSAHAAN adalah pola terpadu
perilaku manusia di dalam organisasi/perusahaan termasuk pemikiran-pemikiran,
tindakan-tindakan, pemicaraan-pembicaraan yang dipelajari dan diajarkan kepada
generasi berikutnya.
Beberapa pengertian umum
mengenai budaya perusahaan (Schein,E.H. )
1. (Keteraturan-keteraturan perilaku yang teramati apabila
orang berinteraksi.)
2. (Norma-norma yang berkembang dalam kelompok kerja.)
3. (Nilai-nilai yang dominan yang didukung oleh suatu
organisasi.)
4. (Filosofi yang mengarahkan kebijaksanaan organisasi.)
5. (Aturan
permainan yang harus ditaati untuk dapat diterima
sebagai anggota di dalam organisasi.)
6.
(Perasaan atau iklim dalam suatu organisasi.)
HAKEKAT BUDAYA
PERUSAHAAN
1.
Budaya suatu perusahaan mengalami evolusi (siklus hidup
organisasi)
2.
Aktor utama yang berperan : Founders(pendiri) /
leaders (pemimpin).
•
Learning organization (pengetahuan organisasi)
Learning process in organization
•
Tujuan :
Membangkitkan antusiasme
(keinginan) seluruh karyawan untuk belajar.
•
Dimensi yang dipelajari - pengetahuan, keterampilan,
nilai-nilai dan perilaku yang dapat
meningkatkan efektivitas organisasi.
•
Sifat : Everlasting !(kekal/abadi/tetap)
TERBENTUKNYA BUDAYA
PERUSAHAAN
Budaya perusahaan
yang terbntuk banyak ditentukan oleh
beberapa unsur,
yaitu :
1.
Lingkungan usaha
2. Nilai-nilai (values
3. Panutan/keteladanan
4. Upacara-upacara (rites and ritual
5. Network