MENIMBANG DAN MENGIMBALI PEGAWAI
PERJANJIAN PSIKOLOGIS DAN EKONOMI.
Perjanjian psikologis, menetapkan syarat
keterlibatan psikologis masing-masing pegawai dengan sistem, dan menuntut lebih
dari sekedar imbalan ekonomis, mereka berusaha untuk mendapatkan rasa aman,
perlakuan sebagai manusia, hubungan yang baik dengan orang lain, dan dukungan
untuk memenuhi harapan.
Jika organisasi hanya mementingkan perjanjian
ekonomis, kepuasan kerja dan prestasi pegawai akan cenderung menurun.
Sebaliknya jika harapan psikologis dan ekonomis mereka terpenuhi, pegawai
cenderung merasa puas dan berusaha untuk berprestasi.

Uang sebagai sarana mengimbali pegawai.
Ada sejumlah alasan yang membuktikan bahwa uang
merupakan hal
penting bagi para pegawai. Karena uang bernilai sehingga
dapat
ditukarkan dengan barang atau jasa.
Orang Mau Bekerja (Peterson and Plowman).
- The desire to live. Keinginan untuk hidup merupakan keinginan utama (kelangsungan hidup).
- The desire for posession. Keinginan untuk memiliki sesuatu, keinginan kedua.
- The desire for power. Keinginan untuk memiliki kekuasaan.
- The desire for recognation. Keinginan untuk pengakuan.
Kepuasan
dengan adanya imbalan.
- Kebutuhan fisik (makan,minum,tempat tinggal dan semacamnya)
- Kebutuhan sosial (hubungan satu sama lain)
- Kebutuhan egoistik (keinginan untuk bebas dan untuk puas)
REWARD / IMBALAN
Dalam arti yuridis adalah balas jasa yang diberikan pihak
perusahaan kepada pihak pekerja sebagai imbalan
atas jasa yang
telah diberikan pekerja kepada perusahaan
Peran Upah dapat Dipandang dari :
•
Pekerja
•
Perusahaan
•
Masyarakat
SISTEM PEMBERIAN IMBALAN (REWARD )
PENTINGNYA REWARD SYSTEM :
•
Seringkali merupakan komponen ongkos terbesar bagi perusahaan.
•
Merupakan daya tarik untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik / bermutu.
•
Menghindarkan munculnya ketidakpuasan karyawan.
•
Dapat menumbuhkan loyalitas
•
Merangsang peningkatan produktivitas karyawan.
FALSAFAH PEMBERIAN IMBALAN
ADIL & KOMPETITIF
•
Adil
: Objektif
•
Kompetitif
:
•
“
Tidak kalah” dengan sistim imbalan dalam industri sejenis.
•
Memilik
efek positif terhadap motivasi kerja karyawan.
CIRI SISTEM PEMBERIAN IMBALAN YANG BAIK
•
Mudah
dimengerti
•
Mudah
dihitung
•
Motivasi
Efektif
•
Adanya
Hubungan antara Kerja & Upah
•
Stabil
LANGKAH PENYUSUNAN SISTEM IMBALAN
•
ANALISIS
JABATAN
•
EVALUASI
JABATAN
•
SURVEY
UPAH
•
KEBIJAKAN
IMBALAN
•
HARGA
JABATAN
•
STRUKTUR
/ KURVA IMBALAN
FAKTOR INTERNAL DLM KEBIJAKAN IMBALAN
•
Kemampuan
Perusahaan untuk Membayar
•
Karakteristik
Pekerjaan
•
Karakteristik
Pekerja
FAKTOR EKSTERNAL DLM KEBIJAKAN IMBALAN
•
Keadaan
Pasar Tenaga Kerja
•
Standar
Biaya Hidup
•
Tingkat
Upah Industri Sejenis
•
Peraturan
Pemerintah Mengenai Imbalan
Sistem Insentif Ekonomi
Ada beberapa jenis insentif yang mengaitkan
bayaran dengan prestasi. Ukuran yang paling populer adalah jumlah keluaran untuk
menentukan bayaran. Hal ini menampakkan kaitan yang sederhana dan langsung
antara prestasi dan imbalan. Karyawan yang menghasilkan lebih banyak
mendapatkan imbalan lebih banyak. Namun sering bayaran ditentukan dari
pengkombinasiaan ukuran kuantitas dan kualitas untuk memastikan dapat
mempertahankan produk atau jasa yang berkualitas tinggi
Penerapan Insentif Upah.
Pada dasarnya insentif upah menyediakan bayaran
lebih tinggi untuk produksi yang lebih banyak. Alasan utama penggunaan insentif
upah adalah, jelas, insentif ini hampir selamanya meningkatkan produktivitas
dan pada saat yang sama memperkecil biaya tenaga kerja setiap unit yang
menghasilkan. Insentif yang berhasil dapat menimbulkan imbalan psikologis dan
juga imbalan ekonomik. Ada perasaan puas yang timbul dari penyelesaian
pekerjaan yang dilakukan dengan baik.
UPAH PERANGSANG / INSENTIF
•
Adalah
imbalan yang diberikan berdasarkan produktivitas pekerja.
•
Upah
perangsang bertujuan untuk memotivasi pekerja lebih giat
•
Tidak
semua pekerjaan dapat menggunakan sistem upah perangsang.
PEKERJAAN DENGAN UPAH PERANGSANG
•
Unit
output mudah diukur
•
Hubungan
antara usaha dengan output jelas.
•
Mutu
“kurang penting”
•
Pekerjaan
bersifat standar; jarang ada delay.
Metode kompensasi (Balas Jasa)
- Metode Tunggal. Metode ini hanya menetapkan gaji pokok hanya didasarkan pada pendidikan formal yang dimiliki karyawan.
- Metode Jamak. Penetapan gaji pokok didasarkan atas pertimbangan ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan informal, bahkan hubungan keluarga.(perusahaan swasta)
Azas Kompensasi (Balas Jasa)
- Azas Adil. Disesuaikan dengan prestasi, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan pekerjaan, persyaratan konsistensi.
- Azas Layak dan Wajar. Disesuaikan dengan. kebutuhan fisik minimum (KFM) atau sesuai dengan upah minimun
Manfaat Yang Mungkin Timbul.
Insentif menyediakan beberapa manfaat yang mungkin
timbul bagi para
pegawai. Manfaat yang utama adalah bahwa insentif
meningkatkan
keyakinan pegawai bahwa prestasi yang tinggi akan
akan menghasilkan
Imbalan yang tinggi.
Kelemahan Insentif Upah.
1. Insentif
upah biasanya mensyaratkan penetapan standar prestasi. Penyusunan harkat (rate setting) adalah proses
menentukan keluaran standar bagi setiap
pekerjaan.
2. Insentif
upah dapat memperumit pekerjaan para penyelia. Para penyelian harus mengenal betul setiap sistem tersebut, agar
dapat menjelaskannya kepada para
pegawai.
3. Goyahnya
harkat. Harkat itu goyah apabila upaya pegawai yang kurang dari biasanya untuk
mencapai keluaran standar.
4. Insentif
upah dapat menimbulkan ketidakharmonisan antara karyawan insentif dengan karyawan jam-jaman.
5. Insentif
dapat menimbulkan pembatasan keluaran (output restriction), yang berarti
pegawai membatasi produksi mereka dan karenannya mengalahkan tujuan insentif.
Prestasi Kerja.
Hasibuan : Prestasi Kerja suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
Hasibuan : Prestasi Kerja suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
Handoko: Prestasi kerja adalah proses melalui
organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan
Unsur Yang Dinilai :
•
Kesetiaan (pekerjaan,jabatan dan organisasi)
•
Prestasi Kerja (Kualitas dan kuantitas dari uraian pekerjaan)
•
Kejujuran ( Perjanjian pada diri sendiri dan orang lain)
•
Kedisiplinan (kesesuaian dengan peraturan)
•
Kreativitas (Mengembangan metode untuk mencapai hasil lebih
baik)
•
Kerjasama (partisipasi pegawai, horizontal, vertikal)
•
Kepemimpinan (kemampuan pemimpin)
•
Keperibadian (perilaku)
•
Prakarsa (kemampuan berpikir, analisis)
•
Kecakapan (manajemen)
•
Tanggung Jawab (pekerjaan,sarana prasarana)
Ruang Lingkup Penilaian Prestasi :
1. Apa
yang dinilai (kesetiaan, kejujuran, kerjasama, kepemimpinan,
pekerjaan sekarang, potensi yang akan datang)
2. Mengapa dinilai :
•
Menambah tingkat kepuasan pegawai dan pengakuan hasil kerja.
•
Membantu pengembangan personel
•
Mengukur prestasi kerja
•
Mengukur kecakapan dan kemampuan
3. Dimana Penilaian dilakukan :
•
Didalam pekerjaan (on the job performance)
•
Diluar Pekerjaan (off the job performance)
4. Siapa yang akan dinilai / menilai :
•
Semua karyawan
•
Atasan langsung atau tim khusus yang dibentuk
5. Bagaimana menilainya :
•
Metode apa yang akan dipakai dalam menilai
METODE PENILAIAN PRESTASI
Metode Tradisional
- Rating scale (atasan mengukur karakteristik, inisiatif, ketergantungan,
kematangan dan kontribusi
terhadap tujuan
2.
Employee comparation (membandingkan satu karyawan dengan karyawan lain).
-
Alternation rangking (mengurut peringkat terendah sampai tertinggi
berdasarkan kemampua)
-
Paired comparation (seorang karyawan dibandingkan dengan seluruh
karyawanyg jumlah sedikit, guna mencari alternatif untuk keputusan)
-
Porced comparation (grading). Sama dengan paired tetapi untuk
karyawan yang jumlah banyak. Baik sekali, memuaskan, kurang
memuaskan
3. Chek List. ( penilai sebenarnya tidak
menilai hanya memberikan masukan
untuk
bagian personalia untuk memberikan nilai)
4. Freeform essay. (penilai membuat karangan
yang berkenaan dengan
orang yang dinilainya)
5. Critical Incident (mencatat semua kejadian
mengenai tingkah laku
bawahannya dan dimasukkan dalam catatan)
Metode Modern
Pengembangan dari metode Tradisional dalam
penilaian prestasi.
- Assement centre. (tim penilai khusus, bisa dari dalam dan luar atau kombinasi)
- Management By Objektive (MBO/MBS), keikutsertaan karyawan dalam dalam pemutusan persoalan dengan memperhatikan kemampuan bawahan.
Kendala Penilaian Prestasi.
•
Hallo effect. Kesalahan yang dilakukan oleh penilai karena penilai akan
memberikan nilai yang baik terhadap seseorang yang dikenalnya dengan baik, dan
sebaliknya. (bahkan pihak ketiga yang dipertimbangkan)
•
Tolok ukur penilaian. Kesulitan menetapkan tolok ukur yang berbeda dari
jabatan yang atau macam lapangan.
Dalam memberikan penilaian ada beberapa kesalahan oleh penilai :
- Leniency. Kesalahan penilaian karena cenderung memberikan nilai yang tinggi terhadap karyawan
- Strictness. Kesalahan penilai cenderung memberikan nilai rendah terhadap karyawan
- Central tendency penilai cenderung memberikan nilai sedang.
Personal bias. Penilaian terjadi akibat adanya
prasangka sebelumnya baik positif maupun negatif (Prasangka Pribadi
Dengan demikian tanda filsafat penilaian modern
adalah :
•
Berorientasi
prestasi
•
Berfokus
pada tujuan atau sasaran
Kriteria untuk memastikan adanya pemerataan
kesempatan kerja
dalam penilaian prestasi.
•
Adanya
keharusan organisasi
•
Berdasarkan
kriteria yang ditetapkan dengan baik dan objektif
•
Berdasarkan
analisis pekerjaan yang seksama
•
Hanya
menggunakan kriteria yang berkaitan dengan pekerjaan
•
Cukup
didukung oleh telaah keterandalan dan kesahihannya
•
Dilakukan
oleh pengharkat yang terlatih dan cakap
•
Diterapkan
secara objektif diseluruh organisasi.
•
Dapat
dibuktikan tidak diskriminasi seperti yang ditegaskan oleh undang- undang
MODEL TEORI HARAPAN
Teori harapan oleh Victor H.Vroom yang
disebarluaskan oleh POSTER dan
LOWER menyatakan bahwa motivasi adalah hasil
dari :
Motivasi = Valensi X Harapan X instrumentalis
•
Valensi = mengacu pada keinginan seseorang untuk memperoleh imbalan
(tujuan)
•
Harapan = merupakan kadar keyakinan bahwa upaya kerja yang akan
menghasilkan penyelesaian suatu tugas.
•
Instrumentalis = menunjukkan bahwa ia akan memperoleh suatu imbalan
apabila tugas dapat diselesaikan.
“Jika uang berfungsi sebagai motivator yang
kuat, seseorang
tentunya menginginkan yang lebih banyak
(valensi), yakin upaya
akan berhasil (Harapan), percaya bahwa imbalan
uang akan
menimbulkan prestasi yang lebih baik (Instrumentalis)”
TEORI KEADILAN
(J.Stacey Adams)
Teori Keadilan (Equity Theory)
melukiskan perasaan dan reaksi pegawai
terhadap sistem imbalan. Pegawai cenderung
menyatakan kelayakan
dengan membandingkan masukan mereka dan imbalan
dari pekerjaan
dengan masukan dan imbalan yang diperoleh orang
lain yang relevan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar