Senin, 31 Desember 2012

pengertian struktur pasar

Saya akan mencoba membicarakan pasar persaingan sempurna, semoga dapat dipahami dengan baik. Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri. Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli, monopolistik dan monopsoni).
A. Pasar Persaingan Sempurna
Pengertian pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya/ tidak terbatas.
Ciri-ciri pokok dari pasar persaingan sempurna adalah:
a. Jumlah perusahaan dalam pasar sangat banyak.
b. Produk/barang yang diperdagangkan serba sama (homogen).
c. Konsumen memahami sepenuhnya keadaan pasar.
d. Tidak ada hambatan untuk keluar/masuk bagi setiap penjual.
e. Pemerintah tidak campur tangan dalam proses pembentukan harga.
f. Penjual atau produsen hanya berperan sebagai price taker (pengambil harga).
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
B. Pasar Persaingan tidak Sempurna
Apakah masih ada yang perlu kita pahami lebih mendalam dari bahasan di atas? Jika tidak, saya akan mencoba lanjutkan pembahasan yang berhubungan dengan pasar persaingan tidak sempurna, di mana pada pasar persaingan tidak sempurna akan kita bagi pembahasannya ke dalam bahasan pasar monopoli, pasar oligopoli, pasar duopoli, pasar monopolistik dan monopsoni.
1. Pasar Monopoli
Arti dari pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen.
Ciri-ciri dari pasar monopoli adalah:
1) hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran;
2) tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip (close substitute);
3) produsen memiliki kekuatan menentukan harga; dan
4) tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa keunggulan perusahaan.
Anda tentu bertanya mengapa terjadi pasar monopoli. Ada beberapa penyebab terjadinya pasar monopoli, di antara penyebabnya adalah sebagai berikut:
1) Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas pertimbangan pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan hak pada suatu perusahaan seperti PT. Pos dan Giro, PT. PLN.
2) Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu menggunakan produk tersebut.
3) Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta.
4) Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu produk hanya dikuasai oleh satu daerah tertentu seperti timah dari pulau Bangka.
5) Modal yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk lebih mengembangkan dan penguasaan terhadap suatu bidang usaha.
“Coba kita perhatikan apakah di daerah Anda terdapat perusahaan yang memiliki keadaan seperti yang disebutkan di atas?”
Penjual monopoli belum tentu mendapatkan keuntungan yang besar, karena mungkin saja struktur biaya produksinya berada di atas harga pasar yang terbentuk. Seperti kita ketahui pada pasar ini, penjual monopoli memiliki kemampuan untuk menentukan/ merubah harga. Namun demikian tetap saja memiliki keterbatasan dalam penetapan harga, karena kalau terlalu mahal maka orang akan mencari alternatif barang lain.
Apakah Anda sudah memahami penjelasan perolehan laba maksimum di pasar monopoli? Jika belum coba Anda diskusikan dengan Guru Bina dan jika telah memahami, Anda bisa melanjutkan pada bahasan berikutnya.
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
• Hanya terdapat satu penjual atau produsen
• Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
• Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
• Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
• Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
• Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
Tambahan :
• Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli produk yang dihasilkan.
• Monopoli adalah sesuatu yang dilarang di Republik Indonesia yang diperkuat dengan undang-undang anti monopoli.
2. Pasar Oligopoli
Arti dari pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.
Ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah:
1) Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
2) Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak (differentiated product), seperti air minuman aqua.
3) Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk
masuk ke dalam pasar.
4) Satu di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut. Contoh dari produk oligopoli: semen, air mineral.
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
3. Pasar Monopolistik
Arti dari pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual produk yang sejenis.
Contoh: produk sabun yang memiliki keunggulan misalnya untuk kecantikan, kesehatan dan lain-lain.
Ciri-ciri dari pasar monopolistik adalah:
1) Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
2) Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
3) Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
4) Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
5) Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistic :
• Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
• Mirip dengan pasar persaingan sempurna
• Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
• Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
• Relatif mudah keluar masuk pasar
http://organisasi.org/bentuk_bentuk_struktur_pasar_konsumen_persaingan_sempurna_monopolistik_oligopoli_dan_monopoli
http://www.snapdrive.net/files/566570/struktur%20pasar.pdf
http://organisasi.org/macam-jenis-bank-definisi-pengertian-bank-sentral-umum-dan-bank-perkreditan-rakyat
http://organisasi.org/definisi-pengertian-kebijakan-moneter-dan-kebijak

JENIS-JENIS BIAYA

JENIS-JENIS BIAYA
Proses dalam pembuatan produk tentunya membutuhkan beberapa biaya (cost) yang wajib dikeluarkan sebuah perusahaan. Selanjutnya akan dijabarkan beberapa biaya-biaya produksi tersebut.
A. First or Investment Cost
Biaya awal (first cost) adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan pada awal sebelum kegiatan produksi diselenggarakan. Biaya ini biasanya akan dipergunakan untuk pembelian mesin (fasilitas produksi), instalasi, gedung dan sebagainya. Biaya awal ini cenderung besar dan memiliki nilai strategis yang mencakup dimensi waktu jangka panjang (long term). Untuk memperoleh kembali modal yang ditanamkan (investasi), maka hal tersebut bisa dilakukan lewat biaya penyusutan (depreciation cost) yang besarnya akan tergantung pada metode perhitungan depresiasi yang diterapkan. Biaya asal dikeluarkan hanya sekali saja untuk setiap asset yang ditanamkan. Selanjutnya biaya-biaya yang hahrus dikeluarkan secara rutin/ periodik akan diklasifikasikan dalam bentuk biaya operasional dan perawatan (operating and maintenance costs).
B. Operation and Maintenance Cost
Operation and maintenance cost (operasi dan perawatan sistem) adalah biaya untuk mengoperasikan sistem agar sistem dapat beroperasi dengan baik dan juga merupakan biaya untuk merawat sistem dalam masa pengoperasionalannya. Yang termasuk biaya operasi dan perawatan sistem adalah biaya personalia (operator, staff administrasi, staff pengolah data, staff pengawas data), biaya overhead (telepon, listrik, asuransi, keamanan, supplies), biaya perawatan hardware (reparasi, service), biaya perawatan software (modifikasi program, penambahan modul program), biaya perawatan peralatan dan fasilitas, biaya manajerial dalam operasional sistem, biaya kontrak untuk konsultan selama operasional sistem, biaya depresiasi. Biaya operasional dan perawatan biasanya terjadi secara rutin selama usia operasional sistem.
Abdul wahab
Gambar 1.1 Kurva Total Biaya tetap (kiri) dan kurva biaya variabel (kanan)
C. Fixed and Variabel Cost
Biaya tetap adalah biaya yang timbul akibat penggunaan sumber daya tetap dalam proses produksi. Sifat utama biaya tetap adalah jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksi mengalami perubahan (naik atau turun). Keseluruhan biaya tetap disebut biaya total (total fixed cost,TFC). Contoh dari biaya tetap yaitu membeli mesin produksi dan mendirikan bangunan pabrik. Biaya variable atau sering disebut biaya variable total (total variable cost, TVC) adalah jumlah biaya produksi yang berubah menurut tinggi rendahnya jumlah output yang akan dihasilkan. Semakin besar output atau barang yang akan dihasilkan, maka akan semakin besar pula biaya variable yang akan dikeluarkan. Contoh dari biaya variabel yaitu penyediaan bahan baku untuk produksi.
D. Incremental or Marginal Cost
Biaya marginal adalah perubahan biaya total akibat penambahan satu unit output (Q). Biaya marginal timbul akibat pertambahan satu unit output sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut.
Oleh karena tambahan produksi satu unit output tidak akan menambah atau mengurangi biaya produksi tetap (TFC), maka tambahan biaya marginal ini akan menambah biaya variable total (TVC).
E. Direct and Indirect Cost
Biaya Langsung (direct cost) merupakan biaya yang dapat dengan mudah dan meyakinkan ditelusuri ke objek biaya tertentu. Konsep biaya langsung tidak hanya mencakup
MC = Δ𝑇𝐶Δ𝑄
Abdul wahab
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja saja. Jika sebuah perusahaan membebankan biaya ke berbagai kantor di berbagai wilayah penjualan, maka gaji manajer di kantor penjualan pada suatu wilayah merupakan biaya langsung bagi wilayah penjualan tersebut. Biaya tidak langsung (indirect cost) merupakan biaya yang tidak dapat dengan mudah dan meyakinkan ditelusuri ke objek biaya tertentu. Contoh: dikaitkan dengan produk, gaji manajer pabrik merupakan biaya tdk langsung, karena biaya ini sama sekali tidak disebabkan oleh proses pembuatan produk.
F. Total and Unit Cost
Biaya total (total cost) adalah keseluruhan biaya yang terjadi pada produksi jangka pendek. Biaya total diperoleh dari :
TFC = Biaya tetap
TVC = Biaya variable
Secara sederhana unit cost dapat diartikan sebagi biaya per unit produk atau biaya per pelayanan. Sedangkan menurut Hansen&Mowen (2005) unit cost didefinisikan sebagai hasil pembagian antara total cost yang dibutuhkan dengan jumlah unit produk yang dihasilkan. Produk yang dimaksud dapat berupa barang ataupun jasa.
G. Recurring and Nonrecurring Cost
Recurring cost (biaya berulang) adalah biaya-biaya operasi dan pemeliharaan yang terus terjadi selama masa hidup system. Contoh dari recurring cost ialah pembelian suku cadang dari mesin produksi. Sedangkan nonrecurring cost (biaya tidak berulang) merupakan kembalikannya, ialah biaya-biaya operasional yang hanya terjadi sekali. Contoh dari nonrecurring cost ialah biaya pembuatan pabrik.
H. Sunk or Past Cost
Sunk cost ialah Biaya-biaya yang telah dikeluarkan/diterima sebelum terjadinya suatu keputusan. Contoh dari sunk cost ialah biaya yang dikeluarkan rapat dan penelitian.
TC = TFC - TVC

Biaya tetap dan Biaya variabel

BIAYA VARIABEL DAN BIAYA TETAP
Biaya variabel dan biaya tetap adalah dua jenis biaya yang pokok . Masing-masing didefinisikan dari segi reaksi perubahan totalnya terhadap perubahan dalam kegiatan (yang sering disebut volume) tujuan biaya yang dipilih.kegiatan atau volume tujuan biaya dapat diukur dalam jumlah unit produk yang diproduksi atau dijual,jumlah jam kerja yang digunakan ,jumlah kilometer yang dilalui ,jumlah gallon yang dihabiskan ,jumlah pasien yang dirawat, jumlah cek gaji yang dproses ,jumlah baris yang diketik ,jumlah rupiah penjualan , atau indeks volume lainnya.
BIAYA VARIABEL adalah biaya yang totalnya berubah secara proporsional dengan perubahan total kegiatan atau volume yang berkaitan dengan biaya variabel tersebut.
BIAYA TETAP adalah biaya yang jumlah totalnya tetap selama periode waktu tertentu meskipun terjadi perubahan besar dalam total kegiatan atau volume yang berkaitan dengan biaya tetap tersebut.
Perhatikan contoh dibawah ini.
1.jika penerbit Fa. Erlangga membayar honor penerjemahanya Rp.4000 per halaman folio ketik ,maka total biaya honor yang dibayar Erlangga adalah Rp.4000 dikali dengan jumlah halaman terjemahan. Inilah satu contoh biaya variabel ,biaya yang tidak berubah per unit(halaman) volume tetapi berubah secara total dengan proporsi langsungterhadap perubahan kegiatan (volume).biaya variabel ini paling banyak menyangkut bahan dan suku cadang , jenis-jenis tenaga kerja perakitan, komisi penjualan dan beberapa perlengkapan pabrik.
BIAYA RATA-RATA DAN BIAYA TOTAL
BIAYA RATA-RATA adalah biaya yang dihitung dengan membagi biaya total (pembilang) dengan penyebut.sering penyebut ini merupakan ukuran kegiatan yang paling berkaitan erat dengan biaya total yang timbul. Contoh penyebut meliputi jumlah unit produk , jumlah jam jasa , jumlah jam kredit mahasiswa , jumlah kilogram yang ditangani di departemen pengiriman ,dan jumlah faktur yang diproses atau perkiraan yang ditagih dalam departemen penagihan.
Pada umumnya biaya rata- rata dinyatakan dalam bentuk yang paling informatif bagi orang yang bertanggung jawab atas timbulnya biaya.
Biaya rata-rata pembuatan barang jadi sering di hitung dengan mengumpulkan biaya produksi dan kemudian membagi totalnya dengan jumlah unit yang diproduksi .

teori biaya produksi

Teori Biaya Produksi

Analisis biaya produksi dibedakan kepada dua jangka waktu, yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Pengertian Jangka pendek disini adalah jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya, sedangkan jangka panjang yaitu  jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan.

Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan- bahan mentah yang akan di gunakan untuk menciptakan barang-barang yang di produksi perusahaan tersebut. 


Setiap pengusaha harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi, terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya.


Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulitdiidentifikasikan dan hitungannya.


Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat di bedakan dalam 2 jenis, yaitu :

  1. Biaya Ekplisit yaitu : Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor  produksi dan input lain yang di bayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang). 
  2. Biaya Tersembunyi yaitu : pembayaran untuk keahliaan keusahawanan produsen tersebut modalnya tersendiri yang di gunakan dalam perusahaan dan banguanan perusahaan yang di miliki.

Macam - macam Biaya
  • Biaya produksi

Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produksi produk tertentu. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik

  • Biaya administrasi

Biaya administrasi adalah biaya yang terjadi dalam rangka pengarahan, pengendalian, dan pengoperasian perusahaan.

  • Biaya pemasaran

Biaya pemasaran adalah biaya yang terjadi dalam rangka promosi suatu produk.

  • Biaya keuangan

Biaya keuangan adalah biaya yang berhubungan dengan perolehan dana untuk operasi perusahaan, misalnya biaya bunga.


Teori biaya produksi erat kaitannya dengan teori fungsi pengeluaran. Kedua-duanya membedakan analisisnya kepada jangka pendek dan jangka panjang. Kedua-duanya juga dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin berkurang.
  • Jangka pendek yaitu : jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah jumlahnya.
  • Jangka panjang yaitu : jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. 
 Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek
  • Kalau dalam jangka pendek ada faktor produksi tetap dan faktor produksi berubah, maka dengan sendirinya biaya produksi yang ditimbulkan oleh proses produksi juga menyangkut biaya tetap dan biaya variabel.

  • Yang dimaksud biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung dari banyak sedikitnya jumlah output. Bahkan bila untuk sementara produksi dihentikan, biaya tetap ini harus tetap dikeluarkan dalam jumlah yang sama.

  • Yang termasuk dalam biaya tetap ini misalnya gaji tenaga administrasi, penyusutan mesin, penyusutan gedung dan peralatan lain, sewa tanah, sewa kantor dan sewa gudang. Dalam jangka panjang biaya tetap ini akan mengalami perubahan 
Biaya Tetap Total (TFC)






  • Biaya variabel merupakan biaya yang besarnya berubah-ubah tergantung dari banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Semakin besar jumlah output semakin besar pula biaya variabel yang harus dikeluarkan.  

  • Yang termasuk dalam biaya variabel ini adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, bahan bakar, listrik dsb. Biaya tetap dan biaya variabel ini jika dijumlahkan hasilnya merupakan biaya total. Jika digambarkan dalam kurva, maka pola biaya tetap total (TFC), biaya variabel total (TVC) dan biaya total (TC) dapat dilihat sebagai berikut:
Biaya Variabel Total (TVC)
  • Biaya variabel total (TVC) adalah biaya yang besar kecilnya mengikuti banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Gambar yang menunjukkan bahwa kurva biaya variabel total terus menerus naik. Jadi semakin banyak output yang dihasilkan maka biaya variabel akan semakin tinggi. 
  • Jika antara biaya tetap dan biaya variabel dijumlahkan, maka hasilnya disebut biaya total (TC). Jadi, TC = TFC + TVC. Total Cost (TC) berada pada jarak vertikal di semua titik antara biaya tetap total (TFC) dan biaya berubah total (TVC), yaitu sebesar n. 
Total Cost (TC)
Sumber :
http://www.scribd.com/doc/57925129/pengertian-biaya-produksi
http://id.shvoong.com/business-management/accounting/2138610-macam-macam-biaya/
http://blog.uad.ac.id/aftoni/files/2009/06/biaya-produksi.ppt
http://lanicitraagustini.blogspot.com/2012/03/teori-biaya-produksi.html

Sabtu, 29 Desember 2012

Misi dan Tujuan Organisasi


MISI dan Tujuan Organisasi.
Sebelum organisasi menetapkan tujuan-tujuan, terlebih dahulu harus menetapkan Misi atau maksud organisasi.
Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi
          Etzioni Mendefinisikan tujuan organisasi sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikannya  dan sebagai pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang dimana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya.
Maka ada dua unsur penting dalam tujuan yaitu :
          Hasil-hasil akhir yang diinginkan diwaktu yang akan datang
          Usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan.
Berbagai fungsi tujuan organisasi.
, fungsi tersebut antara lain yaitu :
  1. Pedoman bagi kegiatan
  2. Sumber legitimasi (sah)
  3. Standar pelaksanaan
  4. Sumber motivasi
  5. Dasar rasional pengorganisasian
Tipe-Tipe Tujuan
  1. Tujuan kemasyarakatan (societal goals), seperti memproduksi barang dan jasa, mempertahankan pesanan, mengembangkan dan memelihara nilai-nilai budaya dan sebagainya.
  2. Tujuan keluaran (output goals), berkenaan dengan jenis keluaran dan bentuk fungsi konsumsi, seperti barang konsumen, jasa bisnis, pemeliharaan kesehatan, pendidikan dan sebaginya.
  3. Tujuan Sistem (system goals), pernyataan pelaksanaan fungsi organisasi, seperti, penekanan pada pertumbuhan, stabilitas, laba. dll.
  4. Tujuan produk (product goals), atau lebih sering disebut tujuan karateristik produk, seperti penekanan pada kualitas, gaya, keunikan keanekaragaman, dan sebagainya.
  5. Tujuan turunan (derived goals), tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaan dalam pencapaian tujuan. Seperti, pelayanan masyarakat, pengembangan karyawan, kebijaksanaan-kebijaksanaan investasi dan lokasi pabrik,  dan sebagainya
Peter Drucker mengidentifikasi ada 7 bidang
pokok dimana perusahaan harus menetapkan
tujuan.
  1. Posisi pasar, perusahaan harus menetapkan tujuan mengenai bagian pasar yang kan direbut
  2. Produktifitas, tujuan produktifitas dapat ditetapkan dalam beberapa bidang mencakup metoda-metoda kerja, kemajuan mesin dan peralatan, peningkatan efisiensi.
  3. Sumber daya fhisik dan keuangan, bagaimana sumber daya fhisik dan keuangan organisasi akan dikembangkan dan digunakan.
  4. Profitabilitas, tujuan laba penting untuk mencapai tujuan-tujuan lainnya.
  5. Inovasi, ada kebutuhan terus menerus akan produk dan jasa baru dan inovatif.
  6. Prestasi dan pengembangan manajer, kelangsungan hidup banyak organisasi tergantung pada kakuatan manajemen yang inovatif.
  7. Prestasi karyawam