MACAM-MACAM PERILAKU
Perilaku : intinya adalah rangkaian kegiatan manusia
- Perilaku sosial. Yaitu perilaku seseorang didalam berhubungan dengan orang lain.
- Perilaku Tugas atau Kerja, Yaitu perilaku seseorang didalam melaksanakan pekerjaan atau tugas.
- Perilaku Kekuasaan, Yaitu perilaku seseorang didalam menjalankan kekuasaan / kewenangannya.
Perilaku sosial
1. Sikap Asosiatif ; Yaitu suatu sikap yang mudah mengakrabkan diri
dengan orang lain :
•
Akomodatif yaitu sikap yang suka menampung pendapat
/ aspirasi orang lain.
•
Asimilasi yaitu
sikap yang suka menekankan hal-hal yang sama dan mengabaikan hal-hal
yang berbeda
•
Akulturasi
yaitu sikap suka mengalah
dan kalau perlu bisa mengubah kebiasaan-kebiasaan yang tidak disukai atau
disenangi orang banyak.
2. Sikap
Desosiatif : yaitu suatu
sikap yang sulit untuk mengakrabkan diri dengan orang lain.
•
Kompetisi yaitu sikap yang suka bersaing
•
Kontrovensi yaitu sikap yang suka ngambek
•
Konfliks yaitu sikap yang suka berkelahi
•
MODEL PERILAKU ORGANISASI
1.
Model Autokratis.
Model autokratis bergantung pada kekuasaan, mereka yang memegang tampuk komando
harus memiliki kekuasaan untuk menuntut. Orientasi manajemen adalah wewenang
formal yang resmi. Wewenang ini didelegasikan berdasarkanhak memerintah
orang-orang tertentu. Orientasi pegawai adalah kepatuhan kepada bos, bukan
kepada manajer, sedangkan dampak psikologi bagi pegawai adalah ketergantungan kepada atasan, yang
kekuasaannya unutk mengangkat, memberhentikan dan memerintah pegawai merupakan
hal yang hampir mutlak.
2. Model Kustodial.
Pendekatan kustodial yang berhasil bergantung pada
sumber daya ekonomi. Apabila organisasi tidak memiliki kekayaan untuk
menyediakan dana pensiun dan membayar tunjangan lainnya. Maka pendekatan
kustodial tidak dapat dilakukan. Orientasi manajemen adalah uang, untuk
membayar upah dan tunjangan. Karena
kebutuhan fisik para pegawai telah cukup terpenuhi majikan beralih kekebutuhan
rasa aman sebagai kekuatan motivasi.
3.Model Suportif. Model ini perilaku
organisasi yang suprtif berasal dari “prinsip hubungan suportif” model suportif bergantung kepada kepemimpinan
ketimbang pada kekuasaan atau uang. Oleh karena itu orientasi manajemen mendukung
prestasi kerja pegawai, ketimbang hanya mendukung pegawai melalui bayaran
tunjangan seperti halnya dalam pendekatan kustodial. Dampak psikologisnya bagi
pegawai timbulnya perasaan keikutsertaan dan keterlibatan tugas dalam
organisasi
4. Model Kolegial. Perluasan dari suportif adalah
kolegial. Istilah kolegial berkaitan dengan kumpulan orang yang memiliki tujuan
bersama. Model kolegial bergantung pada
upaya upaya manajer untuk menimbulkan perasaan kemitraan (partnership) dengan
para pegawai. Orientasi manajemen adalah kerja tim, pimpinan adalah pendamping
yang membentuk tim yang lebih baik. Tanggapan pegawai terhadap situasi ini
adalah tanggung jawab. Dampak psikologis bagi pegawai adalah disiplin diri.
BERDASARKAN MODEL DALAM PERILAKU
DALAM
ORGANISASI DAPAT DISIMPULKAN BAHWA.
•
Model
berubah secara bertahap
•
Berkaitan
dengan kebutuhan manusia
•
Kecenderungan
kearah model yang lebih demokratis
•
Penerapan
model secara kontingensi (situasonal)
•
ANALISIS TRANSAKSI
•
Orang-orang
yang ada dalam organisasi selalu berhubungan yang biasa disebut dengan interaksi
sosial. Namun hubungan yang terjadi sering tidak sesuai dengan keinginan
setiap individu dalam suatu organisasi, sehingga setiap perilaku perlu
dianalisis yang disebut dengan analisis transaksi.
•
Analisis
transaksi yang dikembangkan oleh BERNE.mengartikan bahwa
•
Apabila
orang-orang berinteraksi secara efektif atau tidak, dimana seseorang menanggapi
orang lain. Maka telaah tentang
transaksi sosial yang terjadi diantara orang-orang tersebut, disebut
dengan analisis transaksi (transaction analysis).
•
Menururt
BERNE, orang-orang
berinteraksi satu sama lain dari salah satu posisi psikologis yang dikenal
dengan keadaan EGO, ego tersebut terdiri dari, ego orang tua, ego dewasa
dan ego kanak-kanak
MACAM-MACAM EGO
1.Keadaan Ego Orang Tua, yaitu ego yang boleh jadi bertindak
melindungi, mengendalikaan, membina, kritis atau instruktif.
2. Keadaan Ego Dewasa, yaitu keadaan yang akan tampak melalui
perilaku
yang rsional, penuh perhitungan, faktual dan tidak
emosional.
3. Keadaan Ego Kanak-kanak, yaitu
keadaan mencerminkan
emosi
yang timbul sebagai tanggapan terhadap pengalaman
masa
kanak-kanak.
berperilaku asertif yaitu orang yang
langsung, tulus, ekspresif, mereka merasa yakin atas diri sendiri, merasa
berkerhormatan diri dan membuat orang lain merasa berharga.
Pelatihan asertif adalah sarana untuk mengajarkan seperangkat
perilaku asertif kepada orang-orang.
Dimana orang-orang tersebut belajar mengungkapkan
perasaan mereka, meminta bantuan, memberi dan menerima pujian, meminta
perubahan perilaku dan menolak permintaan yang tidak nalar.
Tujuan pelatihan asertif adalah membantu orang-orang
untuk mengembangkan cara yang efektif untuk menangani berbagai situasi yang
menimbulkan kecemasan.
Karena seringnya terjadi masalah (konflik)
dalam suatu organisasi yang bisa mengakibatkan sulitnya mencapai tujuan yang
ditetapkan, maka diperlukan suatu cara
yang disebut dengan manajemen konflik untuk menyelesaikan masalah atau
persolan tersebut.
Manajemen konflik adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh manajer
untuk meredam atau mencegah timbulnya konflik dalam manajemen. Karena jika
didalam anggorta organisasi sikap sosialnya bersikap asosiatif maka akan
tercipta kekompakan organisasi (Cohesivenes). Karena dengan adanya
kekompakan dalam organisasi diharapkan dapat
membantu untuk tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan oleh organisasi.
Konflik antar pribadi timbul dari berbagai sumber
seperti :
•
Perubahan
organisasi
•
Pertikaian
pribadi
•
Perangkat
nilai yang berbeda
•
Ancaman
terhadap status
•
Perbedaan
persepsi dan sudut pandang.
:)
BalasHapusApa saja contoh contoh model contoh kepemimpinan kustodial
BalasHapus